Angin senja membelai indah imajinasiku mengenai aku tanpamu adalah
sebuah kekhawatiran. Matahari berkata padaku bahwa esok akan indah.
Namun banyak awan yang membentuk dirinya menjadi sebuah gambaran yang
lemah tak berdaya. Adapaun aku, yang tak mampu duduk sendiri di tengah
hamparan gurun pasir kering ini.
Aku sapa burung di udara untuk
singgah dipangkuanku dan mendengarkan puisi cintaku yang rapuh. Namun
burung hanyalah burung yang terbang indah tanpa meninggalkan kisah.
Sanggupkah aku untuk tetap disini sehingga padang gurun menjadi hutan
tropis penuh mata air?
Langit merah, gunung abu, berputar-putar
angin senja ini hadir. Mata hatiku banyak debu, tidak bisa melihat jelas
antara kuda jantan atau ular berbisa.
No comments:
Post a Comment