Thursday, November 15, 2012

angin senja

Angin senja membelai indah imajinasiku mengenai aku tanpamu adalah sebuah kekhawatiran. Matahari berkata padaku bahwa esok akan indah. Namun banyak awan yang membentuk dirinya menjadi sebuah gambaran yang lemah tak berdaya. Adapaun aku, yang tak mampu duduk sendiri di tengah hamparan gurun pasir kering ini.
Aku sapa burung di udara untuk singgah dipangkuanku dan mendengarkan puisi cintaku yang rapuh. Namun burung hanyalah burung yang terbang indah tanpa meninggalkan kisah. Sanggupkah aku untuk tetap disini sehingga padang gurun menjadi hutan tropis penuh mata air?
Langit merah, gunung abu, berputar-putar angin senja ini hadir. Mata hatiku banyak debu, tidak bisa melihat jelas antara kuda jantan atau ular berbisa.

No comments:

Post a Comment