Sunday, December 8, 2013

Belajar untuk mekar..

memang kini aku sangat jarang sekali bertemu dengan kupu2 jantan itu. hanya tetapi, banyak kata yang aku berusaha untuk diungkapkan, namun kembali lagi, ternyata kupu2 akan telihat indah jika dipandang dari jauh..
mungkin aku sering mengkhayalkan betapa dia indah, elok, dan bisa terbang kesana kemari dengan segala apa yang dia punya. apa sih yang tidak bisa untuk diedifikasi mengenai dirinya terhadap rerumputan ini?
dia bilang mungkin masih bisa kita katakan sebagai teman, namun kenyataannya semua hanya wacana.

bunga kamboja masih saja mengintimidasi dengan kekakuannya terlebih lagi dengan topengnya. selama ini aku berusaha menghindar dari stressor yang ada. aku berusaha berlari sejauh mungkin dan bugkam akan segalanya. toh apakah mungkin rerumput mendengarkan mawar yang berduri ini?

selamanya bisa aku coba untuk memangkas setiap rasa yang ada, terlebih memori yang traumatis sehingga banyak sekali kejadian yang sudah aku usahakan untuk di repress.
segala ego mechanism, membuktikan bahwa kupu2 jantan merasa bersalah dengan segala yanga ada. padahal, aku sudah berada dalam pot yang aman, tentram, karena pot yang sekarang aku menerima banyak cahaya matahari yang membuatku terus bisa mekar.

aku hanya bisa melihat kupu2 jantan itu dari jauh dan mendoakan yang terbaik untuknya. aku sama sekali tidak bisa membenci dirinya, mungkin beberapa quote itu benar. cinta itu tidak akan pernah hilang, hanya kita berusaha untuk mencari gantinya.

bunga kamboja sudah mulai layu dan usang. kini dia sudah kalah dalam persaingan taman.. sudah bukan waktunya lagi dia yang berkuasa. aku tidak punya kepentingan apa2 disini karena aku sudah tidak berada di taman itu. taman itu hanyalah seperti cerita singkat yang dimana ada kalanya aku merasa bangga, setidaknya aku pernah menghiasi taman yang indah namun akar2 setiap bunga itu tidak rapi.

beberapa kali aku mencoba untuk menjadi netral, namun setiap pertumbuhan mental memang berbeda. dikala aku depressi hingga hari ini, banyak yang merawatku. bisa kalian lihat sendiri sekarang, aku belum bermekar indah, tetapi aku sudah tidak lagi kuncup kelopaknya.

aku berusaha mengejar matahari agar aku bisa bertumbuh dan bermekar, dan aku sudah merasakan kenikmatan itu. matahari yang selalu pasti ada untuk setiap bunga disini, dan mungkin hanya itu yang aku butuhkan. matahari memberiku cahaya tanpa meminta aku untuk imbalan sesuatu bukan? sedangkan kupu2 itu memberi tetapi dia juga meminta.

banyak hal yang aku pelajari mengenai tragedi ini, mungkin tidak banyak orang yang melihat betapa perasaan ini dihancurkan..
selamat tinggal kupu2 jantan, mungkin tempatmu bukan di taman ini, jadilah kupu2 yang berjasa dalam penyerbukan, tidak lagi dalam manifestasi dan menipulasi.

senja berganti senja lagi, namun matahari tidak pernah terlambat untuk bersinar. ..