Thursday, July 24, 2014

who is the one married with?

"sampai gue punya pemikiran kalau orang yang kita nikahi itu bukan orang yang bener-bener gue cinta."
agak menakutkan statement ini yang berasal dari teman karib kampusku yang selama ini telah bersama-sama mengamati jatuh-bangunnya hubungan percintaan masing-masing. Saat itu, aku berada dalam kehancuran hati yang mungkin kalau sekarang direnungkan kembali adalah kekonyolan semata dimana seorang gadis berumur 19 tahun , masa transisi dari gadis menjadi seorang wanita. Sempat akupun menyetujuinya.

Beberapa kejadian yang membuatku tercengang dan ini terjadi tidak hanya sekali dalam pengamatanku selama ini. Sudah berapa banyak perceraian terjadi? Lalu pada akhirnya mereka memutuskan untuk membangun hubungan yang baru dengan orang yang ternyata pernah ada di masa lalunya. Entah memang cinta lama bersemi kembali, cinta yang belum sempat tersampaikan, ataupun mungkin sebuah persahabatan yang secara logika tidak memungkinkan hubungan tersebut menjadi sebuah komitmen sepanjang hidup, padahal hati nurani mereka mengetahui apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka; masalah perasaan yang tertutup oleh logika.
"Tidak mungkin aku mencintainya. Dia adalah sahabatku dari dulu, aku hanya sanggup mengasihi dan mempedulikannya sebagai sahabaat, tidak lebih."
Kata beberapa pepatah, cinta terjalin karena persahabatan. Apakah benar? Bagaimana sebuah persahabatan yang ternodai oleh cinta dan pada akhirnya hubungan itu tidak pernah terjalin lagi dengan baik? tidak ada yang bisa memastikannya dengan benar. Semuanya misteri.

bukankah cinta Storge (persahabatan) dan cinta Agape (Tanpa menuntut balas)  adalah yang terpenting dari apapun juga daripada cinta Eros (gairah terhadap lawan jenis) ?

"Gue gak akan suka sama dia. Dia bukan tipe gue. Kita yaa.. temen deket. Gue udah tau kekurangan dia, dan diapun begitu. Luar dalemnya udah tau, jadi itu enggak mungkin bikin gue mau sama dia. "
Tiba-tiba temanku bilang berkali-kali, "jangan ngomong gitu!"
lalu aku tertegun lalu spontan berkata, "Oh, sorry. Iya," sambil aku mengangguk takut.

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti dengan seseorang. Manusia dinamis dengan penggerakan kehidupannya. Dari jahat bisa menjadi baik, dari baik bisa menjadi jahat. dari benci bisa menjadi cinta, dari cinta bisa menjadi benci. dari ... aku yakin kamu mengerti maksudku, kan?

Semua hal bisa terjadi, akan tetapi sebuah keyakinan yang aku punya bahwa semua pasti begitu indah dengan persahabatan. persahabatan yang murni, melakukan segala sesuatu ya memang murni untuk saling mengasihi dan membangun. kasih yang dari Tuhan yang bisa memampukan kita untuk mengasihi pasangan hidup kita tanpa lelah. karena cinta akan tetap pudar dimakan waktu, tetapi persahabatan tidak ada batas waktu.

KONFLIK : terjebak antara idealisme dan rasionalisme
pilih mana yang sesuai dengan dambaan kita, atau orang yang sudah jelas-jelas memberikan hidupnya untuk kita? dengan segala pengorbanannya, segala waktu, tenaga bahkan materi yang sudah diberikan.
aku belum bisa menjawabnya,
hanya saja aku sebagai wanita kodratnya adalah dicintai dan menunggu. waktu yang menjawab untuk membuktikan siapa yang tetap mempertahankanku karena dia tahu dengan jelas bahwa aku adalah yang terbaik untuknya dari Tuhan.